"The name of the game is concistancy," ujar Prof. Dr H. Amien Rais, MA saat diwawancarai oleh Peter Gontha pada tayangan Impact, Qtv,tahun 2004 lalu bersama pasangannya Siswono Yudo Husodo.
No doubt that you're really straightforward, Pak Amien. Sampai sekarang pun beliau masih to the point dalam menyampaikan opininya. Well,kenapa saya mengangkat beliau sebagai topik kali ini, melainkan karena beliau adalah tokoh inspiratif bagi saya dan saya tidak sungkan untuk berbagi kepada teman-teman.
Bapak Reformasi, begitulah panggilan beliau pada saat beliau dengan lantangnya mencoba merobohkan kekuasaan militeristik Soeharto pada tahun 1998. Walaupun usahanya pada saat itu tidak sedikit yang menentang dan memandang sebelah mata, namun ia terus berjuang demi kepentingan bangsa. Ada yang menganggap beliau hanya mempunyai tekad kosong sampai opini bahwa usaha yang dilakukan beliau serta para mahasiswa melanggar konstitusi. Namun para politikus maupun birokrat yang pada saat itu melempari beliau dengan komentar-komentar miring seketika bungkam saat reformasi berhasil diwujudkan.
Melalui pemilu 1999, ia dipercaya untuk menjalankan mandat sebagai Ketua MPR periode 1999-2004. Ada banyak prestasi yang dicapainya pada saat ia menjalankan amanah, yaitu Amandemen UUD '45 yang sekian lama tidak tersentuh sehingga tidak ada pengaturan kekuasaan yang pasti, hal itulah yang mendukung kekuasaan absolut sebelumnya. Lalu penghapusan dwifungsi ABRI, pemilihan presiden secara langsung, perlindungan terhadap HAM, tumbuhnya partai-partai politik sehingga menjamin kebebasan berpendapat sebagaimana diatur dalam UUD, dan sebagainya. Pencapaian tersebut bukanlah hal yang sepele, apalagi pembatasan kekuasaan yang mengakibatkan beliau dikenal sebagai King Maker.
Pak Amien dalam perjalanan politiknya selalu mengutarakan opini secara tegas dan berani, ia konsisten akan hal tersebut. Sebagaimana pada saat ia mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan langsung pertama melawan SBY-Kalla. Walaupun ia kalah, namun ia sampai saat ini tetap berani berpendapat.Jika teman-teman mau melihat, ada kalanya setiap permasalahan pemerintah maupun rakyat yang pelik, beliaulah yang dicari. Intelektualitas beliau dibutuhkan, beliau dapat mengemas opininya yang cerdas dalam argumen yang sangat mudah dipahami. Melalui analogi-analogi, beliau dapat mengutarakan sesuatu dengan tepat.
Contohnya pada saat beliau ditanya mengenai lima faktor yang dapat menghambat investasi asing.
Apa yang harus dilakukan, bagaimana menangani kelima hal tersebut. Ia menjawab dengan sederhana, kita harus secara proaktif menangani hal tersebut, jika dianalogikan sebagai suatu tubuh yang diserang penyakit komplikasi, ada liver, jantung, dll. Maka ya harus disembuhkan satu-satu. Demikian pula dengan lima lingkaran setan tersebut tidak bisa ditangani sekaligus, tapi bertahap sesuai tingkatan penyakitnya.
Well, for me it's inspiring. Karena ada banyak orang pintar atau profesor seperti beliau yang bahkan tidak dapat mengkomunikasikan buah pikiran mereka kepada publik dan dapat dimengerti.
Walaupun secara karir politik Pak Amien sukses, namun beliau tidak meninggalkan urusan domestik keluarganya. Ia dikenal oleh anak-anaknya sebagai ayah yang sederhana, penyayang dan guru teladan. Tidak heran jika putri beliau, Hanum Salsabila Rais, membuat sebuah buku Menapak Jejak Amien Rais :Persembahan Seorang Putri Untuk Ayah Tercinta.
Lalu ia mendidik keluarganya untuk hidup sederhana dan taat beribadah sebagai pedoman hidup. Dari capres yang ada waktu itu, beliau tercatat memiliki harta kekayaan paling sedikit. Bahkan istrinya membuka warung makan untuk para mahasiswa di Jogja sebagai usaha sampingan dan sampai saat ini masih dikelola oleh saudara beliau. Saat ini pun beliau tidak hanya aktif mengurus yayasan Muhammadiyah namun juga masih mengajar di Univ Gadjah Mada, almamater beliau.
Jujur sampai saat ini, saya masih heran mengapa beliau tidak terpilih dan hanya mendapat 15% suara nasional pada pemilihan presiden 2004 lalu. Mungkin hanya pemikiran subjektif, namun sampai saat saya menulis artikel ini, saya masih kagum terhadap beliau, dan semoga perjuangan beliau tidak pernah padam demi bangsa Indonesia.
0 comments:
Post a Comment