Wednesday, May 16, 2012



Tom Hanks, yang memerankan Kapten Miller, sedang memimpin pasukan mendaki bukit dalam misi yang mereka semua tahu mendekati misi bunuh diri. Mereka ditugasi menyelinap ke balik garis pertahanan musuh, menemukan prajurit bernama Ryan dan membawanya dengan selamat. Sambil terengah-engah mendaki bukit pasukan itu mengeluh. “Jadi, Kapten,” gerutu salah seorang prajurit.
“Bagaimana dengan Anda? Anda sama sekali tidak mengeluh?” Kapten Miller menjawab,
“Aku tidak mengeluh kepadamu, Reiben. Aku seorang kapten. Ada rantai komando. Berkeluhkesahlah kepada atasan dalam rantai komando itu, bukan kepada bawahan. Selalu ke atas. Kalian mengeluh kepadaku. Aku mengeluh kepada atasanku, dan seterusnya. Aku tidak mengeluh kepadamu, tidak di depan dirimu.”
Saving Private Ryan

Cuplikan tersebut juga dikutip dalam sebuah buku karangan Keith McFarland berjudul Bounce. Teman-teman yang ingin mengembangkan softskill dalam kehidupan pribadi maupun bisnis dan organisasi wajib membaca buku ini. No,it’s not a book with some plain theories or absurd tips. Tapi buku ini mengajarkan tentang  kepemimpinan yang efektif melalui pengalaman nyata dan membiarkan kita untuk berpikir serta sadar secara mandiri.

Bounce atau memantul adalah inti dari keseluruhan kisah , bagaimana seorang pria yang memiliki peran serta tanggung jawab sebagai pimpinan perusahaan, kepala keluarga, dan teman melewati proses disintegrasi (krisis) menjadi reintegrasi. Mike sedang mengalami krisis yang membuatnya harus memilih antara menjadi sebuah hiasan natal yang sekali jatuh langsung pecah berkeping-keping, buah jeruk yang sekali jatuh tidak hancur namun meninggalkan bekas permanen, atau sebuah bola karet yang sekali jatuh dapat memantul dengan lebih tinggi. Pilihan tersebut tergantung tindakan-tindakan Mike dalam proses pengambilan keputusan. Karena jika ia tidak dapat bertindak secara tepat dalam mengatasi krisis perusahaan, ia juga akan terancam kehilangan keluarga, dan akan menjadi teman yang buruk.

Mike tentunya tidak mau kehilangan apa pun, termasuk temannya yang selalu memberikan masukan agar ia dapat mengatasi krisis yang ada. Masukan dari sisi seorang ranger atau militer amat membantu Mike untuk bangkit dari keterpurukan bisnis maupun individual. Hal yang pertama amat dipegangnya ialah bagaimana menyerap kegelisahan. Seperti cuplikan adegan film di atas, Tom Hanks sebagai komandan tidak dapat melampiaskan kegelisahannya kepada bawahannya, ia justru harus menyerap kegelisahan mereka dan memberikan motivasi serta arahan. Hal tersebut tentunya akan membawa atmosfer baru yang lebih kondusif.  Membangun mental seluruh awak agar dapat memantul. Mental yang tidak takut dengan perubahan. Mike sebagai seorang pemimpin harus dapat merubah kegelisahan akan perubahan, menjadi kegelisahan jika kita tidak melakukan perubahan.

Dari perubahan-perubahan yang dibutuhkan, Mike merasa perlu melibatkan seluruh komponen perusahaan mulai dari front-liner maupun eksekutif. Satu yang paling berkesan adalah kutipan dari masukan Jack,

“...saat kau melibatkan orang-orang dalam keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kehidupan mereka, saat kau begitu menghormati kemampuan mereka sampai-sampai meminta bantuan mereka memecahkan masalah-masalah terbesar yang sedang kau hadapi, orang-orang akan rela mendobrak tembok untukmu”

Well, it’s only take five hours to finish this book. Never get bored, layaknya buku-buku management lain. Penulis berhasil menuangkan pelajaran-pelajaran berharga melalui kisahnya. Jadi, kalau teman-teman berkunjung ke toko buku, mampirlah untuk menengok buku ini. Tidak akan pernah rugi.


1 comments:

Powered by Blogger.